Posts

Showing posts from June, 2025

Aku yang Terperangkap dalam 5 Versi Diriku Sendiri

  Aku yang Terperangkap dalam 5 Versi Diriku Sendiri Oleh:  rebelde-sabado.blogspot.com --- BAB 1 – CERMIN KELAS SENI SMA Nirwana punya satu ruangan yang jarang dipakai: kelas seni lama di lantai tiga. Di sana ada sebuah cermin besar, menempel di dinding, penuh bercak usia. Konon katanya, cermin itu dulu digunakan saat latihan drama dan tari. Gema masuk ke ruangan itu untuk mencari ketenangan setelah ribut besar dengan ayahnya. Saat ia berdiri di depan cermin... bayangannya tak mengikuti gerakannya. Cerminnya... hidup. Dan kemudian, ia ditarik masuk. --- BAB 2 – RUANG REFLEKSI Gema terbangun dalam ruangan putih tanpa batas. Sepi. Hampa. Sampai lima sosok muncul, berdiri membentuk setengah lingkaran. Semua wajahnya… adalah dirinya sendiri. > “Selamat datang di Ruang Refleksi, Gema.” “Kau tak bisa kembali sampai mengenali kami semua.” Kelima sosok itu memperkenalkan diri. --- BAB 3 – SI PEMARAH “Namaku Gema Pemarah. Aku adalah sisi dirimu yang selalu menahan amarah, tapi akhi...

Surat dari Diriku di Masa Depan

 Surat dari Diriku di Masa Depan Oleh:  rebelde-sabado.blogspot.com --- BAB 1 – SURAT DARI BAWAH KASUR Malam itu hujan deras. Ray sedang membereskan kamarnya yang berantakan saat ia tanpa sengaja menemukan sebuah amplop coklat kusam, tersembunyi di bawah kasur. Tidak ada nama pengirim. Hanya tulisan halus di bagian depan: > Untuk Ray — Buka saat kamu hampir menyerah. Ray tertawa sinis. “Siapa yang naruh beginian?” Rasa penasaran menang. Ia membuka surat itu. --- BAB 2 – TULISAN YANG TERLALU DIKENAL Tulisan tangan itu… ia kenali. Persis seperti tulisan buku hariannya sendiri. > “Halo, Ray. Ini kamu. Tapi di usia 27 tahun. Kalau kamu baca ini, berarti kamu sedang berada di titik rawan. Aku tahu kamu ingin menyerah. Tapi dengarkan dulu…” Ray membaca dengan jantung yang berdebar. > “Kamu merasa gagal. Kamu takut tidak lulus, tidak diterima di kampus, tidak bisa membanggakan siapa pun. Tapi aku di sini untuk bilang… Itu semua tidak penting. Yang penting: kamu tidak berhent...

Taman yang Tak Pernah Ada dalam Denah Sekolah

  Taman yang Tak Pernah Ada dalam Denah Sekolah Oleh:  rebelde-sabado.blogspot.com --- BAB 1 – SISWA BARU DAN LORONG TUA Dira pindah ke SMA Meru Indah saat semester kedua kelas 11. Sekolahnya besar, lorongnya banyak, dan bangunannya sebagian sudah tua. Suatu hari saat ia salah arah mencari ruang laboratorium, ia menemukan lorong kecil di samping gudang alat musik. Di ujung lorong itu… ada pagar besi yang setengah terbuka, ditutupi semak. Dan di baliknya: taman kecil. Rindang. Sepi. Damai. Ayunan tua tergantung dari pohon flamboyan. Ada bangku kayu usang, dan suara angin sejuk mengalir lewat dedaunan. Ia merasa aneh. Tapi juga… nyaman. --- BAB 2 – LILI Saat ia datang lagi esok harinya, seseorang sudah duduk di bangku kayu itu. Seorang gadis. “Namaku Lili,” katanya ringan. “Kamu juga suka tempat ini?” Dira mengangguk. “Tempat ini... kayak bukan bagian dari sekolah ya?” Lili tersenyum. “Bukan untuk semua orang.” Mereka bicara lama. Lili suka menggambar, katanya. Ia membawa buku s...

Di Balik Layar Ponsel yang Tak Pernah Mati

  Di Balik Layar Ponsel yang Tak Pernah Mati Oleh:  rebelde-sabado.blogspot.com --- BAB 1 – AKUN RAHASIA Nama Instagram-nya: @suaradalamkelas Bio: "Karena tidak semua cerita bisa disampaikan di depan kelas." Akun ini muncul tiba-tiba di semester baru SMA Arunika. Dalam seminggu, followers-nya naik jadi 12.000. Isinya? Kisah-kisah anonim siswa yang dikirim lewat DM: Guru yang tertidur saat pelajaran. Cowok populer yang diam-diam menangis setelah ditolak. Curhatan cewek yang tak pernah disapa gengnya sendiri. Yang tidak mereka tahu: Admin akun itu adalah Alya. Siswi kelas 11 IPS 3. Pendiam. Pengamat. Dan (menurut banyak orang) tidak terlalu menarik. --- BAB 2 – DUNIA YANG MENYENANGKAN Setiap malam, Alya membaca ratusan DM. Ia menyaring, menyunting, dan mengunggah kisah yang paling jujur, paling menusuk, dan kadang paling lucu. Akun ini menjadi cermin sekolah—tanpa wajah. Ia menikmati perannya di balik layar. Tak ada yang tahu. Tak ada yang menilai fisik, gaya bicara, atau statu...

Dia yang Terlalu Mirip Mimpi

  Dia yang Terlalu Mirip Mimpi Oleh:  rebelde-sabado.blogspot.com --- BAB 1 – AWAL YANG TAK BIASA Keysha membuka matanya pagi itu dengan perasaan aneh. Ia merasa seperti telah berbincang panjang dengan seseorang dalam mimpinya. Cowok bersuara tenang, penuh perhatian, dan... entah mengapa, terasa akrab. Namun saat ia mencoba mengingat wajahnya, samar. Di sekolah, kelas berjalan seperti biasa. Sampai guru memperkenalkan seorang siswa baru: “Ini Rayan Mahendra. Dia pindahan dari Bandung.” Saat mata Keysha dan Rayan bertemu, jantungnya berhenti sejenak. Itu dia. Wajah dalam mimpinya. --- BAB 2 – RASA YANG TIDAK LOGIS Hari demi hari, Rayan mulai dekat dengan Keysha. Ia tahu banyak hal yang seharusnya tak mungkin diketahui. > “Kamu pernah punya kucing abu-abu bernama Bumi, kan?” “Kamu suka lagu-lagu lama, kayak ‘Fix You’ dari Coldplay.” “Kamu suka menulis cerita tentang tokoh bernama Arya sejak SMP.” Keysha menegang. Semua itu... tak pernah ia ucapkan pada siapa pun. Rayan hanya ...

Langkah Terakhir di Tangga Klub Teater

 Langkah Terakhir di Tangga Klub Teater Oleh:  rebelde-sabado.blogspot.com --- BAB 1 – PANGGILAN PANGGUNG Hari pertama latihan drama sekolah. Liona berdiri di tengah panggung aula SMA Widya Krida, mengucapkan dialog pembuka naskah “Pelangi Tanpa Musim”. Ia baru saja diterima di klub teater dan mengejutkan semua orang dengan audisi luar biasa. Tepuk tangan menggema dari pelatih teater dan siswa-siswa lainnya. “Kamu punya potensi besar,” ujar Kak Sinta, ketua klub teater. “Tapi kamu juga harus hati-hati... tempat ini menyimpan banyak cerita.” Liona mengernyit. “Maksudnya?” Sinta tersenyum samar. “Nanti juga kamu tahu.” --- BAB 2 – TANGGA YANG TAK TERLIHAT Tangga belakang panggung bukan tempat yang sering dilewati. Gelap, sempit, dan dingin. Namun saat Liona mencoba menghafal posisi panggung, ia memutuskan untuk melihat-lihat ke sana. Saat menaiki anak tangga ke-6, ia merasa langkahnya kosong—tiba-tiba seperti ditarik ke belakang. Tapi saat ia menoleh, tak ada siapa pun. Di lanta...

Cinta Tanpa Nama di Balik Surat Anonim

 Cinta Tanpa Nama di Balik Surat Anonim Oleh:  rebelde-sabado.blogspot.com --- BAB 1 – SURAT DI LACI MEJA Hari Senin pagi. Bel istirahat pertama berdentang di SMA Pramudya Santika. Seperti biasa, Nadira membuka laci mejanya. Dan seperti tiga bulan terakhir, ada secarik kertas dilipat rapi di dalamnya. > “Hari ini kamu pakai jilbab warna biru tua ya? Cocok. Seperti langit pagi yang bikin tenang. –A” Nadira tersenyum kecil. Siapa pun "A", dia memperhatikan dengan detail. Bukan dengan cara yang menyeramkan—tapi manis, tulus, dan jujur. Surat-surat itu selalu membuat hari Senin yang menyebalkan jadi terasa berbeda. Ia tidak tahu siapa A. Tapi satu hal pasti: ia mulai... menantikan surat itu setiap minggu. --- BAB 2 – PENCARIAN TANPA PETUNJUK Sahabat Nadira, Reina, mencoba menebak-nebak. “Apa jangan-jangan si Rangga? Dia duduk di belakang kamu kan?” Nadira menggeleng. “Rangga baru pindah dari sekolah lain dua minggu lalu. Surat ini udah dari bulan lalu.” “Trus siapa dong? Siswa...